jam sekarang

jam dig merah jam manual
Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

RSS

Coffee Prince (Episode 1)

Sebagai seorang kepala keluarga yang selalu dijadikan andalan, Go Eun-chan telah melalui banyak hal mulai dari melihat orang telanjang sampai disangka sebagai seorang pria (padahal dirinya adalah perempuan tulen). Pekerjaannya juga terhitung beragam, mulai dari pengantar mie hingga sebagai guru taekwondo.

Tidak cuma itu, ketomboyan Eun-chan juga digunakan oleh adiknya yang masih duduk di bangku sekolah Eun-sae untuk mengusir pria yang berusaha mendekatinya. Tidak main-main, sang kakak bahkan mampu memenangkan adu makan dengan menghabiskan lima mangkok mie tanpa kesulitan berarti.

Di tempat lain, Choi Han-gyeol adalah seorang pria pewaris perusahaan makanan terkenal yang meski telah berusia 29 tahun namun masih betah membujang. Kiprahnya yang seolah tidak memperdulikan masa depan membuat ibu dan neneknya (yang terkena penyakit kanker) sangat khawatir.

Pada kenyataannya, Han-gyeol masih memiliki perasaan pada gadis yang begitu dicintainya bernama Han Yo-joo, meski gadis itu sempat memiliki hubungan yang begitu akrab dengan pria lain yang juga sahabatnya Choi Han-seong. Memiliki nasib yang begitu berbeda dengan Eun-chan, pertemuan keduanya seolah hanya tinggal menunggu waktu.

Saat pulang mengantar mie, tanpa sengaja Eun-chae melihat tas Yo-joo dijambret oleh seorang pria, dan langsung menghajar si penjahat. Begitu membuka helm, gadis tomboy itu sangat terkejut saat melihat orang yang diringkusnya adalah pria yang sempat mengejar-ngejar adiknya Eun-sae.

Tidak ingin pria itu mengalami kesulitan, Eun-chan sengaja melepasnya dengan berpura-pura terjatuh saat berusaha meringkus. Siapa sangka, Han-gyeol yang membantu memapah Yo-joo yang terkilir malah menyangka gadis (yang dikiranya sebagai pemuda) itu bersekongkol. Padahal demi menolong Yo-joo, Eun-chan sampai mengorbankan sepeda motor pengantar mie-nya sampai rusak hingga akhirnya dipecat.

Begitu sampai dirumah, sejumlah masalah sudah siap menanti. Selain Eun-sae yang butuh biaya untuk meneruskan kuliah, Eun-chan juga harus memikirkan harga sewa rumah yang melonjak dan ulah sang ibu yang menghilangkan cincin yang harganya cukup mahal.

Dalam keadaan terdesak, sambil menimbang-nimbang mana yang lebih penting antara harga diri dan uang, Eun-chan memutuskan untuk menelepon Han-gyeol lewat nomor di kartu nama yang pernah diberikan padanya. Secara kebetulan, saat itu pria yang dituju sedang berada di kamar hotel bersama seorang perempuan (yang berusaha menjebak Han-gyeol namun gagal total).

Begitu masuk, wajah Eun-chan langsung memerah saat melihat Han-gyeol muncul hanya dengan mengenakan jas mandi. Dalam satu kejadian saat adu mulut, tanpa sengaja Eun-chae jatuh menimpa tubuh Han-gyeol, yang dengan kesal akhirnya mengusir gadis itu dan perempuan yang menemaninya semalaman keluar.

Eun-chan yang masih jengkel terus menteror Han-gyeol saat pria itu dihadapkan oleh kencan buta yang telah diatur oleh keluarganya. Demi meloloskan diri dari perjodohan yang memusingkan, Han-gyeol akhirnya mendapatkan sebuah ide dan itu melibatkan sosok Eun-chan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Coffee Prince Episode Terakhir

Hari-hari terakhir di Korea membuat Eun-chan dan Han-gyeol seolah tidak terpisahkan lagi. Nyaris selalu menghabiskan setiap detik bersama, komunikasi juga terus berlanjut saat mereka pulang ke kediaman masing-masing, dimana Han-gyeol dan Eun-chan sempat saling melontarkan ejekan kalau pasangan masing-masing bukan tipe ideal.
Saking tidak bisa terpisah, Eun-chan bahkan tanpa sadar tertidur saat dirinya masih menelepon Han-gyeol, yang cuma bisa tersenyum di ujung sana. Saat bangun pagi, pemuda itu memberi kejutan yang romantis untuk Eun-chan : menyanyikan lagu cinta lewat telepon.
Di hari terakhirnya di Coffee Prince, suasana haru menyelimuti Eun-chan, yang tidak bisa menahan air matanya. Apalagi, belakangan satu-persatu rekan-rekannya mulai dari Min-yeop, Sun-ki, hingga Ha-rim masuk ke dalam ruang ganti secara bergantian untuk mengucapkan salam perpisahan.
Hal serupa juga dirasakannya di rumah. Di tengah kesibukan mempersiapkan semua keperluan untuk berangkat ke luar negeri, Eun-chan sadar bahwa dirinya sangat berat meninggalkan sang ibu dan Eun-sae. Sama seperti gadis itu, diam-diam Eun-sae menangis sementara ibunya menahan air mata.
Yang lebih membuat Eun-chan semakin berat adalah karena Han-gyeol tidak mengantarnya ke bandara. Sebelum terbang, Eun-chan menyempatkan diri menelepon pria yang dicintainya itu demi mengucapkan salam perpisahan. Meski berusaha tegar, namun Han-gyeol tidak dapat menahan air matanya saat telepon ditutup.
Tidak terasa dua tahun telah berlalu, dan begitu banyak perubahan yang terjadi. Namun, selama itu pula kontak antara Han-gyeol dan Eun-chan tidak pernah terputus. Secara rutin, Eun-chan mengirim foto-foto yang diambilnya saat sedang beraktivitas dengan satu pesan yang sama : betapa dirinya merindukan Han-gyeol.
Setelah sukses dengan Coffee Prince, Han-gyeol berencana untuk membuka kafe baru dengan segmen perempuan. Hubungan Eun-sae dan Min-yeop, yang bekerja sambilan sebagai model (meski yang terpampang hanya bagian wajahnya), juga semakin mesra.
Hal yang sama juga dialami Ha-rim, yang setelah sekian lama akhirnya berhasil menemukan gadis idaman. Begitu pula dengan Sun-ki yang dingin, yang meski sempat bersikap sinis terhadap salah seorang pegawai perempuan baru Coffee Prince (yang sangat mirip Eun-chan), namun akhirnya melunak saat tahu gadis itu fasih berbahasa Jepang.
Namun, semangat Han-gyeol langsung terganggu karena saat menelepon Eun-chan, gadis itu menyatakan ingin belajar di luar negeri selama setahun lagi. Tidak bersemangat saat mewawancarai kandidat untuk menangani kafe barunya, Han-gyeol terperanjat saat mendengar suara yang sudah tidak asing lagi dibelakangnya : Eun-chan, yang rupanya sengaja merahasiakan kepulangannya.
Dengan santai, Eun-chan langsung duduk didepan Han-gyeol, yang masih terkejut, dan menyebut siap melamar sebagai pekerja baru sebelum kemudian duduk di pangkuan pria itu dan merangkulnya dengan erat. Di perjalanan menuju Coffee Prince, Eun-chan menyempatkan diri menelepon nenek Han-gyeol, yang meski sempat mengomel namun tidak menyembunyikan fakta bahwa ia telah setuju dengan kehadiran Eun-chan sebagai pendamping cucunya.
Sudah tentu, kemunculan Eun-chan langsung disambut gembira oleh para penghuni Coffee Prince. Yang paling spontan adalah Sun-ki, yang langsung memeluk Eun-chan sementara Han-gyeol berusaha menutup matanya supaya tidak cemburu, sebelum Min-yeop dan Ha-rim menyusul.
Atas perintah Hong Gae-sik, mereka langsung mengajak Eun-chan untuk berkeliling melihat Coffee Prince yang sudah dua tahun ditinggalkan gadis itu. Caranya juga cukup unik, ketiganya membopong Eun-chan, yang berteriak-teriak histeris, sementara Han-gyeol dari belakang berseru dengan panik supaya Ha-rim, Sun-ki dan Min-yeop tidak bertingkah aneh-aneh yang bisa menyebabkan kekasihnya cedera.


 

 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS